Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

Titik Balik Perjalanan Seni Sandiwara Khas Cirebon

      P ada kali ini Saya akan sedikit mengulas titik balik kesenian budaya Cirebon yaitu Seni Budaya Sandiwara yang kini mulai ditinggal kan masyarakat cirebon karena jasa sewa fullset seni sandiwara ini terbilang mahal.      Pengertian sandiwara itu sendiri adalah istilah yg diciptakan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Mangkunegara VII. Istilah Sandiwara* berasal dari kata sandi yang berarti rahasia dan wara yg berarti pengajaran. Jika disimpulkan bisa berarti pengajaran yang disampaikan secara rahasia atau pesan yg tersirat.      Seni Budaya sandiwara adalah kesenian rakyat wilayah pantura yang berasal dari Cirebon, diyakini terlahir di Cirebon dan berkembang pesat di Jawa barat. Sebuah bentuk teater yang mengandung unsur utama berupa dialog, tembang dan dagelan dengan diiringi oleh Gamelan.     Daerah cirebon memang sangat unik dilihat dari kultur kebudayaan yang meliuti dua suku budaya besar di indonesia yaitu antara sunda dan jawa. Perpaduan budaya tersebut mengakibatkan banyak menim

Mengenal Lebih Jauh Sandiwara Radio Yang Kini Menghilang

     Pada kali ini Saya akan mengulas sedikit mengenai tentang sandiwara radio. Anda yang mengalami masa kecil dan remaja di era 1980 hingga awal 1990-an tentu ingat dengan masa kejayaan sandiwara radio. Berbagai sandiwara atau drama radio menjadi acara utama selain musik di radio-radio, baik yang menggunakan frekuensi FM maupun AM.      Seperti kita tahu, pada saat itu jangankan Televisi, Radio saja masih jadi barang mewah yang tidak semua rumah memilikinya. Apalagi saat itu TV Swasta belum muncul dan yang siaran cuma TVRI, sehingga satu-satunya hiburan ya cuma dengerin radio. Nah salah satu yang paling di tunggu pada saat dengerin radio ya Sandiwara Radio. Beberapa sandiwara radio yang melegenda pun, kemudian ada yang diangkat ke layar lebar      Pengertian sandiwara itu sendiri adalah sebuah pertunjukan drama yang murni mengandalakan tampilan suara dan akustik yang disiarkan di radio atau media suara lainnya seperti kaset dan CD Karena tidak mengandung komponen visual, Sa

Kesenian Sandiwara Sunda

Kesenian Budaya Sandiwara Sunda di Kota Bandung, saat ini sudah mulai kurang diminati generasi muda, hal tersebut ditunjukan dari minimnya penonton pecinta seni sandiwara sunda yang sudah mulai jarang, pelaku yang berminat belajar seni sunda sudah terus berkurang, bahkan saran prasarana untuk berlatih dan pertunjukan sandiwara sundapun sudah mulai tak layak digunakan, kata salah satu Tokoh Kesenian Sandiwara Sunda Jawa Barat, Yayat.R.A.Solichin. Menurut Tokoh Seni Sunda Jawa Barat, Yayat, jika pemerintah mau melestarikannya dengan dukungan sarana prasarana kelengkapan belajar sandiwara Sunda, seni tradisional bangkit kembali, Dulu Kesenian Sandiwara Sunda yang mulai berkembang pada tahun 1960 sampai tahun 1990 banyak digemari, baik pelajar maupun masyarakat umum. Hingga menginjak tahun 2000-an, Kesenian Sandiwara Sunda menjadi banyak diminati pelajar dan masyarakat, dan mulai mengalami perkembangan segi sarana media peraga dan dekorasinya, meski berkembang lebih berbau modern, namu

Asal Usul Pertunjukan Sandiwara

     sandiwara telah dilakukan sebagai pentas pertunjukan sebuah bangunan panggung yang memisahkan penonton dengan pemain,Penonton harus membayar,fungsinya adalah sebagai hiburan dalam segala gradasinya,      Unsur cerita dengan peristiwa-peristiwa sezaman, Adanya idiom-idiom modern seperti adanya intermeso, pemimpin pertunjukan, lagu-lagu keroncong atau Melayu dengan peralatan musik modern,bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu-pasar, Melayu-tinggi atau bahasa indonesia, yaitu bahasa yang merupakan lingua franca kaum penduduk kota pada masanya,adanya pegangan cerita tertulis atau bahkan naskah-naskah drama yang tertulis.      Dalam itu Boen memusatkan diri kepada unsur sastra dramanya, dan penelitiannya dilakukan pada akhir 1960 sedangkan dalam sumber yang didapat, penulis buku sumber yang dibaca,dalam hal ini bahwa seni pertunjukan sandiwara tertua di Indonesia dimulai oleh Komedi Stambul pada tahun 1891. Istilah stamboel sendiri baru muncul setelah adanya rombongan-rombongan t

Waktu Pentas Sandiwara Mega Putra Cirebon

  Sandiwara Mega Putra’, Desa mertasinga, cirebon. Begitulah tulisan yang tercetak di sebuah papan nama di pinggir jalan raya Desa Mertasinga, cirebon. Pada jarak sekitar sepuluh meter dari papan nama itu, terpam pang papan nama lain ber tuliskan ‘Sandiwara Mega Putra.    Beragam kesenian yang berkembang sampai saat itu dibubarkan dan beberapa diantaranya membubarkan diri –seperti kelompok sandiwara di Indramayu-. Namun, semangat para seniman tidaklah luntur setelah pembubaran masal itu. Beberapa seniman mencoba meniti kembali dan menghidupkan sandiwara. Akhir tahun 1960-an merupakan masa kebangkitan kembali kesenian sandiwara. Menghadirkan kembali wajah persandiwaraan dengan image dan kesan yang baru.   Sebagaimana bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat Indramayu, sandiwara-sandiwara asal Indramayu juga menggunakan bahasa Jawa Dermayon. Meski sebagian besar masyarakat Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda, tapi persoalan bahasa ini nampaknya bukan suatu hambatan karen

Sejarah Panjang Sandiwara Di Indramayu

Pengertian Sandiwara      Sandiwara* adalah istilah yg diciptakan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Mangkunegara VII. Istilah Sandiwara* berasal dari kata sandi yg berarti rahasia dan wara yg berarti pengajaran. Jika disimpulkan bisa berarti pengajaran yg disampaikan secara rahasia atau pesan yg tersirat. Sandiwara* sendiri merupakan jenis karya seni dua dimensi yaitu sebuah karya seni yg dapat dipandang sebagai karya sastra (naskah atau teks) dan seni pertunjukan. Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Pada kenyataannya, Sandiwara* sebagai seni pertunjukan -dimana dalam pertunjukannya menampilkan lakon drama dan tembang lagu- membutuhkan naskah lakon yg merupakan seni sastra.       Sebaliknya, seni sastra Sandiwara* dapat diimplementasikan melalui Sandiwara* sebagai seni pertunjukan. Kendati demikian, tidak semua jenis Sandiwara* menggunakan naskah sebagai kendali cerita dalam pementasannya, karena ada beberapa grup Sandiwara* yg melakukan pertunjukan dg cara impr

Seni Sandiwara Sebagai Kultur Budaya Cirebon

     Jika kita membahas budaya, Secara umum, pengertian budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya.      Ada juga yang mengatakan bahwa arti budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang pada sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang harus dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.      Secara bahasa, kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi dimana artinya adalah segala hal yang berhubungan dengan budi dan akal manusia. Dalam hal ini, budaya sangat berkaitan dengan bahasa atau cara berkomunikasi, kebiasaan di suatu daerah atau adat istiadat.      Jika kita tadi membahas pengertian budaya secara umum, maka kita akan bahas budaya menurut para ahli. Menurut Koentjaraningrat, pengertian budaya adalah semua sistem ide,

Sandiwara Cirebon-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

     Sandiwara cirebon dikenal oleh masyarakat jawa barat pada tahun 1940-an, ketika cirebon diduduki oleh kolonial jepang. Berdasarkan keterangan yang dihimpuni para tokoh sandiwara cirebon saat ini, disebutkan bahwa pada dihimpuni para tokoh sandiwara cirebon saat ini, disebutkan bahwa masa pendudukan jepang di indonesia, di daerah cirebon muncul kesenian yang digemari oleh masyarakat yaitu reog cirebon, yang terkenal degan nama reog sepat. Pertunjukan reog itu terdiri dari dua bagian. Pertama berupa atraksi bodoran/lawakan dan kedua berupa drama yang mengambil cerita dari kebiasaan masyarakat daerah tersebut. Sandiwara Cirebon, dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan sebutan Masres pada tahun 1940-an, muncul ketika Cirebon diduduki oleh kolonialis Jepang. Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh para tokoh sandiwara Cirebon saat ini, bahwa pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, di daerah Cirebon muncul kesenian yang digemari oleh masyarakat yaitu reog Cirebonan yang t

Sandiwara Cirebon Dan Politik

Kelompok sandiwara Cirebon dalam pertunjukannya berperan serta dalam mengkomunikasikan ideologi politik yang pada saat itu menjadi fenomena hegemoni politik, baik di masa orde lama dan masa orde baru maupun orde reformasi. Dari setiap orde, hegemoni politik akan membuat aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-norma bagi masyarakat seni pertunjukan teater rakyat sandiwara Cirebon. Dan pada akhirnya, aturan, kaidah, dan norma-norma tersebut dirasakan oleh kelompok teater rakyat Cirebon sebagai sesuatu yang sangat mengikat kreatifitas, membatasi dan bahkan menggebiri nilai-nilai estetisnya. Tekanan seperti itu dirasakan oleh kelompok sandiwara Cirebon yang dihinggapi kekuatan politik besar yang menginginkan bentuk pertunjukan sandiwara meliputi isinya diselaraskan dengan mengangkat program dan jargon partai politik tersebut. Permasalahan Hegemoni Politik Hegemoni adalah kekuasaan atau dominasi yang dipegang oleh satu kelompok sosial terhadap kelompok-kelompok lain. Hal ini mengacu pada “

Layar Sandiwara Masres

   Beragam kesenian yang berkembang sampai saat itu dibubarkan dan beberapa diantaranya membubarkan diri –seperti kelompok sandiwara di Indramayu-. Namun, semangat para seniman tidaklah luntur setelah pembubaran masal itu. Beberapa seniman mencoba meniti kembali dan menghidupkan sandiwara. Akhir tahun 1960-an merupakan masa kebangkitan kembali kesenian sandiwara. Menghadirkan kembali wajah persandiwaraan dengan image dan kesan yang baru. Sandiwara  atau sering disebut juga  Lakon   , atau  pertunjukan drama  adalah suatu jenis cerita , bisa dalam bentuk tertulis ataupun tak tertulis, yang terutama lebih ditujukan untuk dipentaskan daripada dibaca. Sebuah lakon tertulis merupakan suatu jenis karya sastra  yang terdiri dari dialog  antar para pelakon dan latar belakang kejadian. Lakon tidak tertulis biasanya diambil dari cerita yang sudah umum diketahui dan hanya menjabarkan secara umum jalan cerita dan karakter-karakter dalam cerita tersebut. Contoh karya lakon tertulis yang